Akhirnya, setelah 4 minggu ga bisa latihan di dojo, gara - gara tugas luar kota, pulang kampung, and other thing, finally this sunday saya bisa latihan di dojo JJS. Ketemu lagi dengan temen - temen sesama beginner yang lagi semangat - semangatnya latihan buat persiapan ujian minggu depan, yup, next week (28th of june) adalah waktu diadakannya ujian pertama di tahun 2009. Materi ujian bagi beginner adalah gerakan - gerakan dasar yaitu men, kote, do, dan kote-men. Selain itu, dipelajari juga kirikaeshi, in case akan diujikan juga waktu ujian nanti.
Sensei yang mengajar beginner kali ini adalah Tsuchiya sensei. Berikut adalah beberapa advice yang bisa saya tangkap dari latihan kali ini :
1. Posisi dari titik berat
Pada posisi kamae, konsentrasilah untuk meletakkan titik berat kita pada titik kira - kira diantara jari telunjuk dan jempol kaki, dan jangan meletakkan berat terlalu ke pinggir luar telapak kaki.
2. Natural movement
Lakukan semua gerakan kendo dengan rileks dan senatural mungkin, baik itu foot movement, body movement ataupun striking movement. Selalu berusaha untuk menjadikan semua gerakan bersifat "by nature". Sikap tubuh yang rileks dan gerakan yang natural merupakan salah satu dasar yang harus bisa dikuasai oleh kendoka, melalui latihan yang tekun dan terus menerus tentunya.
3. Keep your waist movement straight, not wavy.
Saat kita bergerak maju atau mundur, dengan tsuri ashi misalnya, perhatikan juga gerakan dari pinggang kita. Konsentrasi agar pinggang bergerak secara stabil dan datar (horizontal) dan tidak bergerak naik turun seperti ombak.
4. When doing Do strike, dont just touch the do, cut the do !!
Bagi saya, inilah teknik tersulit saat ini, do!! Masalah yang sering terjadi saat saya melakukan do adalah rasa takut kalau - kalau pukulan kita meleset dan nyasar ke tubuh motodachi yang tidak terlindung oleh bogu, saat hal ini terjadi, saya hanya bisa senyum - senyum dan meminta maaf (maafkan saya sensei, senpai). Rasa takut ini bisa menyebabkan pukulan kita menjadi pelan dan terlihat hanya menyentuh do lawan saja, and this is unacceptable.
Tetapi bagaimanapun juga teknik harus diperbaiki dan disempurnakan. Salah satu nasehat dari sensei dan senpai agar pukulan do kita tidak meleset adalah dengan melihat sasaran kita (do dari motodachi) saat kita melakukan pukulan do. Setelah dicoba, hal ini memang dapat membantu meningkatkan akurasi dari pukulan do.
Selain itu, latihan kali ini adalah latihan terakhir bagi watanabe bersaudara, karena mereka harus kembali ke jepang. Untuk itu diadakanlah keiko perpisahan yang terdiri dari shiai dan jigeiko. Walaupun mereka masih muda, (hmm, antara 7-9 tahun mungkin?) tapi teknik mereka bagus, terlihat saat mereka melakukan men dan kirikaeshi, they have clean cut and nice timing. Diakhir latihan semua peserta latihan melakukan foto bersama, semacam tradisi dan tentu saja untuk kenang-kenangan bagi semuanya. Well, good bye and keep training Watabane kyodai, hope we'll meet again in the future. :)
Sensei yang mengajar beginner kali ini adalah Tsuchiya sensei. Berikut adalah beberapa advice yang bisa saya tangkap dari latihan kali ini :
1. Posisi dari titik berat
Pada posisi kamae, konsentrasilah untuk meletakkan titik berat kita pada titik kira - kira diantara jari telunjuk dan jempol kaki, dan jangan meletakkan berat terlalu ke pinggir luar telapak kaki.
2. Natural movement
Lakukan semua gerakan kendo dengan rileks dan senatural mungkin, baik itu foot movement, body movement ataupun striking movement. Selalu berusaha untuk menjadikan semua gerakan bersifat "by nature". Sikap tubuh yang rileks dan gerakan yang natural merupakan salah satu dasar yang harus bisa dikuasai oleh kendoka, melalui latihan yang tekun dan terus menerus tentunya.
3. Keep your waist movement straight, not wavy.
Saat kita bergerak maju atau mundur, dengan tsuri ashi misalnya, perhatikan juga gerakan dari pinggang kita. Konsentrasi agar pinggang bergerak secara stabil dan datar (horizontal) dan tidak bergerak naik turun seperti ombak.
4. When doing Do strike, dont just touch the do, cut the do !!
Bagi saya, inilah teknik tersulit saat ini, do!! Masalah yang sering terjadi saat saya melakukan do adalah rasa takut kalau - kalau pukulan kita meleset dan nyasar ke tubuh motodachi yang tidak terlindung oleh bogu, saat hal ini terjadi, saya hanya bisa senyum - senyum dan meminta maaf (maafkan saya sensei, senpai). Rasa takut ini bisa menyebabkan pukulan kita menjadi pelan dan terlihat hanya menyentuh do lawan saja, and this is unacceptable.
Tetapi bagaimanapun juga teknik harus diperbaiki dan disempurnakan. Salah satu nasehat dari sensei dan senpai agar pukulan do kita tidak meleset adalah dengan melihat sasaran kita (do dari motodachi) saat kita melakukan pukulan do. Setelah dicoba, hal ini memang dapat membantu meningkatkan akurasi dari pukulan do.
Selain itu, latihan kali ini adalah latihan terakhir bagi watanabe bersaudara, karena mereka harus kembali ke jepang. Untuk itu diadakanlah keiko perpisahan yang terdiri dari shiai dan jigeiko. Walaupun mereka masih muda, (hmm, antara 7-9 tahun mungkin?) tapi teknik mereka bagus, terlihat saat mereka melakukan men dan kirikaeshi, they have clean cut and nice timing. Diakhir latihan semua peserta latihan melakukan foto bersama, semacam tradisi dan tentu saja untuk kenang-kenangan bagi semuanya. Well, good bye and keep training Watabane kyodai, hope we'll meet again in the future. :)
0 comments:
Post a Comment