Sarasehan Aikido Nusantara adalah acara yang diadakan oleh teman-teman yang tergabung di Perkumpulan Aikidoka Nusantara. Perkumpulan Aikidoka Nusantara adalah grup di facebook yang beranggotakan aikidoka se-Indonesia, bertujuan untuk mempererat silaturohmi dan kekeluargaan dari semua aikidoka di Indonesia tanpa memandang aliran aikido atau organisasinya.
Sarasehan Aikido Nusantara pertama diadakan pada tanggal 22-23 April 2011, hari pertama diadakan di kota Solo, bertempat di GOR Sritex Arena. Sedangkan acara hari kedua dilaksanakan di Jogja Taekwondo Center, Yogyakarta. Dalam sehari ada 4 sesi latihan, dengan waktu masing – masing sesi kurang lebih selama 1 jam. Sesi 1 dimulai dari pukul 9-10, break sesaat, kemudian dilanjutkan dengan sesi berikutnya sampai pukul 11. Setelah itu break makan siang, dilanjutkan dengan sesi 3 dan 4 mulai pukul 13-15.
Hari pertama latihan, sesi pertama dan kedua diisi oleh sensei Mark Hadiarja, Dan 3 dari Shudokan Indonesia yang berafiliasi ke aikido Yoshinkan. Yoshinkan adalah aliran aikido yang diperkenalkan oleh Gozo Shioda,salah satu murid langsung dari O’sensei. Ciri khas aikido aliran yoshinkan adalah pergerakan tubuh (Tai sabaki), pergerakan kaki (ashi sabaki) dan eksekusi teknik yang tegas. Di Jepang sendiri, aikido Yoshinkan adalah salah satu beladiri yang diajarkan ke kepolisian Jepang. Di sesi pertama, sensei Mark mengajarkan tentang dasar dan cara melakukan ukemi di aikido Yoshinkan, yang bagi sebagian besar peserta adalah hal yang baru, karena memang agak berbeda dengan ukemi yang dilatih selama ini, walau dasarnya tetap sama, yaitu demi safety/keselamatan setiap aikidoka, baik di dalam ataupun di luar latihan. Selain itu, ukemi ini juga bertujuan agar uke bisa secepatnya bangun setelah dibanting, dan melanjutkan serangan ke nage, sehingga nage juga bisa belajar untuk meningkatkan tempo latihan. Gerakan dasar dari ukemi ini adalah gerakan roll depan, selanjutnya diajarkan detail – detail dari gerakan ukemi ini. Jika sudah bisa melakukan ukemi ini dengan baik, aikidoka juga bisa melakukan ukemi dengan aman di lantai, tanpa matras, seperti dicontohkan oleh sensei Mark, sesuatu yang masih belum bisa aku lakukan saat ini, hehe.
Sesi kedua oleh sensei Mark, diisi dengan materi “restrain and removal”. Pertama kali membaca judulnya, belum ada gambaran sama sekali apa isi dari latihan ini, tapi justru itu yang membikin semakin penasaran untuk ikut,hehe. Ternyata isi dari latihan ini adalah seperti judulnya, yang berarti menahan dan menyingkirkan/mengeluarkan, yaitu bagaimana kita bisa mengendalikan situasi saat ada seseorang yang dirasa mengancam atau membahayakan situasi, dengan mengendalikan dan membawa orang tersebut keluar ruangan ataupun lokasi. Latihan yang menarik, karena latihan seperti memang jarang didapatkan, ditambah dengan pengalaman sensei Mark di bidang pengamanan/security, sehingga ilmu yang disampaikan tidak hanya teknik saja, tetapi juga pengetahuan lain, misalnya law atau hukum tentang pembelaan diri, dan bagaimana bertindak sesuai situasi di lapangan yang sebenarnya. Sensei Mark menekankan agar kita melakukan latihan dengan sungguh – sungguh,agar kita lebih siap dan tidak kaget, karena situasi sebenarnya di lapangan bisa sangat berbeda dengan situasi yang kita alami saat latihan.
Selanjutnya latihan dipimpin oleh sensei Grendy, Dan 2 dari Shoheikai – Nishio. Aikido Nishio adalah style aikido yang dikembangkan Sensei Shoji Nishio. Perbedaan yang paling terlihat dari aikido nishio dibandingkan style aikido yang lain adalah di metode latihan, dimana selain berlatih dengan tangan kosong,nishio juga menekankan penggunaan senjata(boken dan jo) untuk berlatih. Disini sensei Grendy mengajarkan teknik dasar seperti irimi nage, nikyo, dan sankyo yang dilakukan dengan metode Nisio, yaitu menggunakan boken (pedang kayu) dan Jo (tongkat) sebagai alat bantu untuk melakukan teknik tersebut. Bagi yang baru pertama kali berlatih dengan cara ini, mungkin akan agak kikuk karena belum biasa, termasuk saya, hehe..,namun tentunya semua tetap antusias untuk berlatih karena ini adalah pengetahuan baru yang berharga.
Sesi terakhir diisi oleh sensei Dzulham, Dan 4 dari YIA Jakarta. Sensei Dzulham mengajarkan teknik- teknik dasar seperti kokyu dan ikyo, serta menekankan pentingnya rileks saat kita berlatih dan melakukan teknik aikido. Definisi rileks tentunya berbeda dengan loyo/lemes. Secara sederhana, rileks bisa digambarkan sebagai suatu kondisi diantara tegang/kontraksi otot dan lemas/relaksasi otot. Kondisi dimana tubuh kita selalu siap untuk bergerak tanpa mengeluarkan tenaga yang berlebihan. Pengertian dan pemahaman tentang kondisi rileks ini tidak bisa didapat hanya dari teori saja tetapi harus dicari dan dirasakan melalui latihan secara rutin dan tekun. Bersambung ke day II ...