Dalam kunjungan Sensei Hakim ke Jogjakarta kali ini, saya mengikuti latihan bersama yang diadakan di dojo UGM pada hari minggu, 22 Mei 2011, dan di dojo Pesona Merapi Kaliurang pada senin, 23 Mei 2011. Bagi pemula seperti saya, latihan ini bermanfaat untuk menambah wawasan serta pengetahuan tentang aikido. Tulisan dibawah ini adalah sedikit pengetahuan yang bisa saya tangkap selama mengikuti latihan tersebut, dari pemahaman seorang pemula, yang masih perlu banyak belajar dan berlatih ^^.
Pentingnya fokus ke hara saat melakukan suatu teknik. Penggunaan hara/center adalah fundamental di sebagian besar beladiri yang berasal dari Jepang. Penggunaan hara ini kadang terlupakan, karena kita terlalu berfokus pada hal lain, misalnya gerakan tangan atau kaki. Memang pada awal-awal kita berlatih aikido, bentuk dari teknik (gerakan tangan, badan, kaki) adalah hal dasar yang harus dikuasai, tetapi setelah itu, kita jangan lupa untuk mendalami prinsip dasar yang melandasi setiap teknik,yaitu penggunaan hara/center.
Pentingnya prinsip atari dalam teknik aikido. Secara sederhana, atari adalah membenturkan/menabrakkan. Di Aikido, tentunya bukan kita menabrakkan diri kepada uke saat kita melakukan teknik, tetapi disini yang dimaksud adalah niat seolah-olah saat kita melakukan teknik, kita akan menabrak uke kita. Salah satu teknik dimana kita bisa melihat prinsip atari ini adalah pada teknik shomen uchi irimi nage. Dengan menggunakan prinsip atari, pada saat uke melakukan serangan, kita berniat seakan-akan badan kita bergerak lurus menabrak uke, dan kemudian menggunakan prinsip tersebut untuk melakukan irimi/entering ke blind spot dari uke. Atari penting untuk melatih mempertahankan center dan melatih mental, sehingga saat melakukan teknik, kita tidak cenderung bergerak mundur dan center kita bisa menggoyahkan center uke, bukan sebaliknya.
Teknik yg baik tidak mengandalkan kecepatan dan kekuatan. Ini adalah salah satu parameter teknik ideal dalam aikido. Jika suatu teknik mengandalkan kecepatan, suatu saat akan ada yang lebih cepat, dan jika mengandalkan kekuatan, maka suatu saat akan ada juga yang lebih kuat. Akan sangat berguna jika setiap berlatih, kita tidak melupakan prinsip ini, karena ini akan memberi kita semangat untuk terus berlatih dan belajar.
Urutan mempelajari aikido adalah dari bentuk teknik terlebih dulu, setelah teknik matang, baru kemudian diperdalam. Salah satu ucapan dari O’sensei adalah, “Aikido bukanlah teknik, tetapi tanpa teknik, kita tidak bisa mempelajari aikido”. Di sini terlihat, dasar untuk mempelajari aikido adalah mempelajari bentuk teknik dahulu, dimulai dari ukemi, taisho, kemudian teknik dasar, dan secara bertahap ke teknik variasi/advance. Setelah dasar dikuasai, barulah kita berlatih pendalaman teknik, untuk berusaha mengerti dan memahami inti dari aikido, agar pengetahuan kita tidak hanya sebatas pada bentuk teknik saja. Tentu saja ini bukanlah aturan yang kaku, dan kita bisa menyesuaikan ini sesuai kondisi kita masing-masing.
Aikido bukanlah beladiri yg pasif, aikido itu aktif dan pasif, dinamis dan statis pada saat bersamaan. Sering di awal-awal kita belajar aikido, kita menganggap bahwa teknik aikido bersifat pasif, menunggu serangan lawan datang, baru kita bereaksi. Memang hal ini lah yang mudah terlihat dari luar, tapi jika kita terus belajar dan berlatih dengan sensei atau senior yang kompeten, kita akan mengetahui bahwa hal ini tidak sepenuhnya benar. Aikido adalah bersifat dinamis, dapat menyesuaikan diri dengan kondisi yang kita alami. Contoh sederhananya, saat kita berlatih, misalnya dari serangan shomen uchi, kita tidak menunggu shomen uchi itu datang, jika mental/niat kita menunggu, maka timing eksekusi teknik akan menjadi tidak tepat/terlambat. Alih-alih menunggu serangan, kita latih mental/niat kita untuk proaktif memberikan pressure/tekanan ke uke, bahkan sebelum dia melakukan shomen. Dikombinasikan dengan prinsip atari, hal ini bisa membantu kita berlatih sifat aktif dari aikido.
Pentingnya bentuk kamae dan serangan yang benar. Karena aikido adalah beladiri yang sifatnya defensif, terkadang kita lupa akan pentingnya serangan yang benar sebagai salah satu komponen penting dalam berlatih aikido. Padahal tanpa serangan yang benar, kita juga akan mengalami kesulitan untuk berlatih teknik aikido yang benar. Berlatih aikido dilakukan secara berpasangan dan timbal balik, masing-masing pihak memiliki peran yang saling melengkapi. Uke bertanggung jawab untuk memberikan serangan/input yang baik, sehingga nage bisa melakukan teknik/proses yang menghasilkan hasil akhir yang baik pula. Oleh karena itu, bagi para pengajar, perlu ditekankan lagi pentingnya melatih kamae sebagai sikap dasar dari suatu serangan, dan melatih serangan itu sendiri, mulai dari pegangan, shomen, yokomen, tsuki, dst.
Semoga sedikit tulisan ini bermanfaat, mohon maaf jika ada kesalahan atau ada hal yang kurang berkenan. Terima kasih