Satu pelajaran sederhana tetapi menurut saya penting bagi kita semua yang berlatih beladiri, yang saya dapat disuatu siang saat berlatih aikido bersama teman-teman yang lain. Saat itu, teknik yang dilatih adalah yokomen uchi shiho nage, yang dilatih dalam grup, terdiri dari 6 orang, yang berarti 1 orang menjadi nage dan 5 orang menjadi uke. Awal – awal latihan, semua peserta latihan bisa melakukan teknik dengan baik. Beberapa saat kemudian mulai ada peserta yang capek dan beristirahat di tepi matras. Dan saat ini lah, pelajaran itu muncul.
Saat semua peserta ikut berlatih, berarti 1 nage akan berhadapan dengan 5 uke, dan saat itu semua so far so good ^^. Saat ada 1 orang yang beristirahat berarti nage hanya akan menghadapi 4 orang saja. Disinilah letak permasalahannya, saat ada 1 orang yang beristirahat, dan giliran saya menjadi nage, pikiran saya langsung menyimpulkan bahwa uke yang saya hadapi hanya 4 orang, setelah selesai melakukan teknik dengan 4 orang, awareness langsung menurun dan menganggap semua sudah selesai. Tanpa dinyana, 1 orang yg istirahat tadi ternyata sudah masuk kembali ke matras, dan TUKK.. sebuah yokomen bersarang tanpa saya mampu berbuat banyak. Walau kena, tapi yokomennya tidak keras dan tidak sakit, hanya saja, hal itu benar-benar mengena di pikiran saya, bagaimana jika hal ini terjadi di luar sana?
Dari pelajaran sederhana tersebut, saya menyadari bahwa kita harus berlatih untuk membiasakan dalam situasi apapun, walau situasi terlihat sudah aman, kita tidak boleh menurunkan awareness/kewaspadaan kita terhadap sekitar, sampai semua benar-benar terkendali. Ancaman bisa datang dari mana saja, kapan saja, dan siapa saja. Tentunya ini bukan rasa curiga atau berburuk sangka, tetapi adalah rasa kesadaran dan kewaspadaan kita terhadap situasi di sekitar kita, demi keselamatan kita dan orang lain.
Semoga sedikit pengalaman ini bermanfaat bagi kita semua, thank you.
0 comments:
Post a Comment