Baju
zirah / Baju besi Jepang, atau dikenal dengan Katchū (zirah dan helm), selalu
dikenakan oleh samurai di medan pertempuran. Berdasarkan periode pembuatannya
dapat dibedakan menjadi dua kategori, Ō-yoroi (zirah besar) dan Tosei-gusoku
(zirah modern). Zirah
Ō-yoroi pertama kali dikenal pada periode tengah dan akhir Heian (794~1185) dan
makin tersebar luar pada periode Kamakura (1185~1336). Zirah Ō-yoroi didesain
untuk pemanah berkuda yang merupakan salah satu komponen utama pasukan perang
pada masa itu. Konstruksi bentuk kotak dan beratnya membatasi gerakan dan
fleksibilitas pemakai zirah ini menjadikannya tidak sesuai untuk pasukan infantri.
O-Yoroi, baju perang samurai |
Bagaimanapun
juga, proses produksi baju zirah Ō-yoroi sangat memakan waktu.
Dibutuhkan material setara 2000 lempeng kozane dan 265 hari untuk membuat satu
set zirah ini. Hal ini menjadikan zirah Ō-yoroi yang paling formal dan paling
indah, serta dianggap sebagai jenis zirah Jepang yang sejati. Pada periode Edo,
keluarga bangsawan dan tuan tanah memesan zirah jenis ini lengkap dengan hiasan
lambang keluarga atau klan mereka. Zirah Ō-yoroi yang saat ini masih terjaga
kondisinya umumnya berasal dari periode Edo.
Yoroi dengan hiasan yang indah menjadi salah satu lambang prestise samurai |
Elegan dan gagah. hal itulah yang membuat replika
Yoroi / baju zirah Jepang menjadi salah satu barang bernilai seni yang berharga
untuk dikoleksi. Misalnya untuk dipajang di dojo, atau di tempat bernuansa
Jepang seperti restoran, ataupun dipajang di ruang tamu anda. Karena baru bisa
diproduksi di luar negeri, mungkin perlu proses dan biaya tambahan bagi kita di
Indonesia untuk mendapatkan replika Yoroi. Tapi jika anda benar - benar
berminat, anda beruntung karena kendojogja.com memiliki koleksi Yoroi yang bisa
anda dapatkan tanpa perlu membayar ongkos kirim dan biaya lain dari luar
negeri. Klik disini atau pada gambar di bawah untuk info lebih lanjut.