Kendo, Aikido, martial art related

Thursday, May 30, 2019

Apa itu Ninja? (Ninja Part.1)

1:28 PM Posted by author , , , , No comments
Seorang aktor yang menjadi petani; mungkin ini adalah penyamaran yang sangat umum digunakan oleh ninja. Dari "Aktor memerankan petani - Utagawa Toyokuni III"

Ninja (忍者), atau jika dikenal dengan sebutan Shinobi (忍び) atau Shinobi no mono (忍びの者) merupakan karakter yang sangat ikonik dalam kebudayaan dunia, sejarah militer, serta budaya modern atau pop-culture. Tidak bisa dipungkiri jika hampir semua orang mengenal ninja; tapi tidak semuanya mengetahui seperti apa ninja itu. 

Tujuan artikel ini adalah mengenalkan sosok ini dengan memberikan informasi yang benar terkait dengan pendapat yang kurang tepat selama ini. Terlepas dari usaha banyak sekali sejarawan dan penggemar sejarah, pendapat yang keliru itu masih ada hingga saat ini. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa karakter mistis yang dinamakan Ninja telah berkembang dan memberikan dampak besar di benak dan imajinasi orang-orang; Ninja memang sosok yang mistis dan magis bahkan pada cerita rakyat Jepang sendiri. Namun, ada banyak fakta (yang mana fakta itu sebenarnya tidak benar) yang dipercayai banyak orang sebagai kebenaran, walaupun sudah ada banyak sekali literatur yang dengan mudah menunjukkan kesalahan fakta-fakta tersebut. 

Siapakah Ninja? 

Ninja adalah sebuah profesi. Seperti namanya yang sesuai dengan huruf kanji kanji - yang merupakan akhiran dapat diartikan sebagai seseorang yang melakukan sesuatu, seperti seorang musha ( 武者 - ksatria) atau gyousha (業者 - pedagang).

Faktanya, Ninja bukanlah sebuah kelas sosial atau anggota dari kelompok rahasia. Seorang Ninja bisa jadi adalah seorang petani, pedagang, atau juga seorang samurai.

Selain pengertian secara bahasa tersebut, Ninja adalah mata-mata profesional. Tugas mereka adalah untuk memata-matai, mengumpulkan informasi dari seseorang yang mempekerjakan mereka serta melakukan sabotase dalam skala yang besar, melakukan pencarian, bekerja sebagai penjaga atau bodyguard atau tentara bayaran. Bahkan biasanya membunuh atau menghabisi musuh-musuh penting. Di antara pengertian tersebut, Ninja sangat jarang diperintahkan untuk menghabisi musuh atau lawan. 

Faktanya, tugas utama seorang Ninja bukanlah untuk menghabisi sebanyak-banyaknnya orang seperti yang dipercayai saat ini. Ninja memang bisa saja membunuh namun mereka dinilai dari kecerdikan mereka. Seorang Ninja lebih ditekankan untuk bisa menyamarkan dirinya di antara banyak orang, menandai lokasi, dan bertahan saat berada di area musuh, dibandingkan dengan belajar bertempur menggunakan pedang (kecuali jika Ninja tersebut juga seorang samurai), yang mungkin akan sangat berguna agar mereka bisa kembali dengan selamat. Namun, kemampuan menggunakan pedang tersebut tidak seharusnya digunakan,  karena Ninja seharusnya tidak boleh sampai ketahuan.

Seorang Ninja juga pasukan komando yang terlatih khususnya jika mereka bekerja dalam militer; Ada ksatria terkenal dalam sejarah Jepang yang bekerja sebagai pasukan khusus yang mampu mengaplikasikan taktik perang gerilya dan perang asimetris seperti Hattori Hanzou (服部半蔵) yang juga seringkali menggunakan bahan peledak. Jadi, bisa saja ada Samurai yang khusus berlatih di Ninjutsu (忍術),

Apa Itu Ninjutsu?

Ninjutsu masih jadi topik yang banyak diperdebatkan, khususnya dalam komunitas beladiri modern. Banyak orang berpikir bahwa Ninjutsu adalah sebuah seni beladiri yang menggunakan senjata - senjata eksotis atau tangan kosong. Sebagian lain berpikir bahwa Ninjutsu adalah semacam sihir. 

Pada kenyataannya, Ninjutsu adalah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi beragam teknik, seperti seni beladiri taijutsu (体術) , teknik memata - matai, bersembunyi, obat - obatan dan kimia serta proses pembuatan bahan peledak.

Semuanya adalah keahlian seorang Ninja yang harus dikuasai agar bisa bekerja secara efektif sebagai seorang mata-mata, pengintai, ahli sabotase, serta pembunuh.  Banyak dari teknik ini yang digunakan agar bisa menyamar saat berada di sebuah kota. Ada banyak petunjuk, yang ditulis di abad ke-17 mengenai keahlian yang disebut sebagai Ninjutsu. 

Dalam petunjuk berusia sudah sangat tua tersebut ditemukan berbagai referensi mengenai sihir tradisional Jepang yang disebut On’myo (陰陽); Mungkin inilah penyebab kenapa Ninja dihubungkan dengan mitos supranatural. Walaupun tidak ada jejak "sihir" dalam petunjuk tentang Ninjutsu sebelum pertengahan periode Edo. Walaupun teknik - teknik ini mungkin pernah digunakan, namun tidak terlalu efektif.  

Seorang ninja yang digambarkan sedang melakukan sihir untuk berubah menjadi tikus raksasa. Dari ukiyoe Utagawa Kunisada (歌川 国貞) 


Bersambung bagian 2 ... 


Perlengkapan Ninja

sumber artikel

Tuesday, May 21, 2019

Way of the Bow (Kyudo). Bagian 2

Yumi

Busur panah pada seni beladiri Kyudo dikenal dengan nama Yumi. Busur ini asimetris dan panjang. Berdasarkan catatan sejarah, penduduk Jepang sudah menggunakan busur asimetris sejak abad ketiga Sebelum Masehi. Pegangan berada pada posisi dua pertiga dari ujung atas busur sehingga kurva bagian atas dan bagian bawah busur berbeda. Konstruksi asimetris ini mampu menghasilkan busur dengan kekuatan tinggi yang mampu diregangkan sejauh setengah tinggi badan pemanah.

Meskipun saat ini sudah tersedia busur modern berbahan karbon komposit, sebagian pemanah lebih memilih Yumi tradisional yang terbuat dari bambu, kayu, dan kulit. Konstruksi dan bahan pembuat Yumi tidak berubah selama ratusan tahun. Sangat penting untuk memperlakukan Yumi dengan hormat. Melangkahi Yumi yang tergeletak di permukaan tanah atau lantai dianggap tindakan tidak sopan. Juga sangat penting untuk tidak menyentuh Yumi milik orang lain tanpa ijin.



Ya

Ya adalah anak panah pada seni beladiri Kyudo. Ada dua jenis Ya, yaitu jenis pria dan jenis perempuan yang dibedakan posisi bulu yang bertolak belakang. Anak panah jenis pria yang disebut Haya, akan berputar searah jarum jam saat ditembakkan sedangkan anak panah jenis perempuan atau Otoya, akan berputar berlawanan arah jarum jam saat ditembakkan. Umumnya pemanah akan menembakkan anak panah urut bergantian, satu Haya disusul satu Otoya dan seterusnya.

Kyudo juga melatih karakter praktisinya, tidak hanya berhubungan dengan panahan tapi lebih dari itu, bagaimana sikap hidup mereka sehari-hari. Konsep untuk secara total membenamkan diri pada satu tugas dapat membantu menjernihkan pikiran. Dengan kata lain, sebuah bentuk “meditasi melalui tindakan”, meminjam konsep Budhisme Zen.Hal ini bisa membantu memancarkan martabat kemanusiaan melampaui berbagai halangan yang menutupinya. Pada akhirnya, hal ini akan membawa pada kemajuan moral dan spiritual.



Salah satu manfaat utama Kyudo justru mampu membantu praktisinya untuk menghindari konflik dan menahan diri, satu sifat yang cukup jarang dari seni beladiri. Setiap praktisi Kyudo diharapkan mampu menjunjung sopan santun, belas kasih, dan moralitas sepanjang waktu, serta mampu tetap tenang dan bermartabat meskipun berada dalam situasi tertekan.


Prinsip seni beladiri Kyudo bisa dirangkum sebagai “kebenaran, kebaikan, dan keindahan”. Kebenaran berkaitan dengan menembakkan anak panah dengan pikiran yang bersih, kebaikan merujuk pada karakter individu, dan keindahan merujuk pada keanggunan serta kehalusan etika Kyudo. Bagi sebagian praktisi, Kyudo hampir seperti kegiatan religius sedangkan bagi praktisi lainnya, Kyudo  lebih seperti latihan ketrampilan dan latihan target. Meskipun demikian, filosofi dan elemen ritual Kyudo lah yang membedakannya dengan jenis panahan lainnya.